Tuesday, 3 April 2012

Tugas ICT (UTS)


1. Perbedaan Dari : Sumber Belajar, Media Belajar, Dan Alat Peraga ? 

1.   Sumber Belajar

Suatu pandangan yang keliru jika sumber belajar berarti di luar apa yang dimiliki guru, atau  siswa. Guru merupakan sumber belajar yang utama, yaitu dengan segala kemampuan, wawasan keilmuan, keterampilan dan pengetahuan yang luas, maka segala informasi pembelajaran dapat diperoleh dari guru tersebut. Siswa, siswa memiliki sejumlah variasi aktivitas belajar, pengalaman belajar, pengetahuan dan keterampilan, maka dalam konteks tertentu apa yang terdapat pada diri siswa apat dijadikan sebagai sumber belajar dalam mempelajari suatu pengalaman-pengalaman belajar yang baru. Sumber belajar pada dasarnya banyak sekali baik yang terdapat di lingkungan kelas, sekolah, sekitar sekolah bahkan di masyarakat, keluarga, di pasar, kota,desa, hutan dan sebagainya. Yang perlu dipahami dalam hal ini adalah masalah pemanfaatannya yang akan tergantung kepada kreativitas dan budaya mengajar guru atau pendidika itu sendiri. Sumber belajar dapat dibedakan menjadi sumber belajar yang direncanakan (learning resource by design) dan digunakan atau dimanfaatkan (learning resource by utilization).

2.  Media Pembelajaran

Dalam media pembelajaran terdapat dua unsur yang terkandung , yaitu (a) pesan atau bahan pengajaran yang akan disampaikan atau perangkat lunak, dan (b) alat penampil atau perangkat keras. Sebagaii contoh  guru akan mengajarkan  bagaimana urutan gerakan melakukan sholat. Kemudian guru tersebut menuangkan ide-idenya dalam bentuk gambar ke dalam selembar kertas, ia menggambarkan setiap gerakan sholat tersebut dalam kertas tersebut, saat di kelas ia menjelaskannya kepada siswa bagaimana gerakan sholat tersebut dengan cara memperlihatkan poster yang bergambarkan gerakan-gerakan yang telah ia buat sebelumnya. Kemudian siswapun melakukan gerakan sholati dengan apa yang terdapat dalam poster tersebut. Dalam perkembangan selanjutnya poster ini termasuk ke dalam media sederhana. Contoh : Misalnya kaset pelajaran Bahasa Inggris, filem pendidikan, program TV Pendidikan.

3.  Alat Peraga

Kata kunci dalam memahami alat peraga dalam konteks pembelajaran adalah Nilai Manfaat , dalam arti segala sesuatu  alat yang dapat menunjang keefektifan dan efesiensi penyampaian, pengembangan dan pemahaman informasi atau pesan pembelajaran.  Ada istilah lain dari alat  peraga ini, diantaranya sering disebut sebagai sarana belajar. / dilakukan dengan praktek, agar anak didik dapat melihatnya dan menirukan apa yang kita praktekkan dengan Alat peraga. Contoh : pengadilan negeri yang dimanfaatkan oleh mahasiswa fakultas hukum untuk belajar bagaimana cara mengadili perkara pidana atau perkara perdata. (http://walangkramat.wordpress.com)

2. Jelaskan Kerucut Pengalaman Menurut Teory “Edgar Dale” Dan Apa Hubungannya Dengan Media Belajar ?

Rasional penggunaan media menurut teori kerucut pengelaman  (cone experience)

Idealnya dalam proses pembelajaran, pendidik memberikan pengalaman nyata dan langsung  kepada siswa. Semakin nyata, kongkrit dan  langsung, semakin mudah pula siswa dapat menangkap materi pelajaran. Namun karena keadaan, tidak selamanya pendidik dapat memberikan pengalaman secara langsung dan nyata. Karena itu sesuai dengan teori kerucut pengalaman karya Edgar Dale, dalam mengajar jika pengalaman langsung tidak mungkin dilaksanakan, maka digunakan tiran pengalaman, pengalaman yang didramatisaikan, demonstrasi, karya wisata, pameran, televisi pendidikan, gambar hidup, gambar mati, radio dan rekaman, lambang visual, dan lambang verbal.

Berdasar alasan bahwa tidak semua penngalaman dapat diberikan secara langsung, maka diperlukan media. Dengan menggunakan media, diharapkan masalah-masalah komunikasi dan masalah pembelajaran dapat diatasi. Berhubung dengan itu pula, maka para pengembang sistem pengajaran, para pendidik maupun dosen, dituntut untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan yang berkenaan dengan media ini. Dalam kurikulum Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) atau lembaga penghasil tenaga Pendidik/kependidikan, masalah media ini termasuk dalam kelompok mata kuliah Proses Belajar Mengajar (PBM) dengan beberapa sebutan, misalnya matakuliah Teknologi Pengajaran, Media Pembelajaran, Produksi Media, Teknologi Informasi, dsb.

Adapun kompetensi yang diharapkan dimiliki berkenaan dengan soal media ini antara lain:
  1. Membedakan ciri khas berbagai macam media, bagaimana kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
  2. Memilih media yang tepat untuk kegiatan belajar mengajar.
  3. Memproduksi atau membuat media untuk pembelajaran.
  4. Menggunakan media dalam pembelajaran.
  5. Mengevaluasi efektifitas penggunaan media.


Teori kerucut pengalaman tersebut dikembangkan Edgar Dale tahun 1946 (molemd, 1996:16). Berdasar kerucut pengalaman tersebut, dalam pembelajaran mulai pertama kita mengajak siswa terlibat dalam pengalaman nyata atau pengalaman langsung. Jika tidak memungkinkan, kita mengajak siswa untuk mengamati peristiwa yang dimediakan (peristiwa yan g disajikan dengan menggunakan media), dan akhirnya  kita mengajak siswa mengamati lambang atau simbul yang merupakan representasi kejadian. (http://dc111.4shared.com/doc)

3. Bagaimana Proses Pembelajaran Bagi Masyarakat Indonesia Diwilayah Tertinggal ?

Solusi:

Tantangan besar yang harus dihadapi pemerintah bukan berarti kemustahilan untuk mecapai target MDGs pada 2015. Saya melihat adanya kekuatan dan peluang untuk mencapai universal education di Indonesia. Solusi yang saya tawarkan adalah sebagai berikut:
  1. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah, khususnya Kementrian Pendidikan Nasional dan badan terkait, harus melaksanakan dan mengawasi road map pemeretaan pembangunan gedung sekolah, penyebaran tenaga pengajar, dan subsidi pendidikan di setiap daerah di seluruh Indonesia.
  2. Mendorong dan memperkuat peran masyarakat dalam meratakan akses pendidikan, misalnya dengan program hibah kegiatan sosial di bidang pendidikan yang dilakukan oleh LSM atau forum kepemudaan.
  3. Merevitalisasi program “rumah belajar” atau “perpustakaan keliling”.
  4. Memberikan pemahaman yang holistik mengenai urgensi pendidikan kepada masyarakat di daerah tertinggal dengan menggunakan pendekatan antropologi sosial. Pendekatan antropologi sosial ini digunakan untuk mencari cara terbaik berbasis budaya dan kearifan lokal untuk mensosialisasikan pendidikan pada masyarakat.
  5. Memberikan apresiasi terhadap masyarakat yang melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di bidang pendidikan. Misalnya memberikan awards, atau piagam penghargaan untuk guru teladan, masyarakat peduli pendidika, atau sebagainya.
  6. Melakukan capacity building untuk guru-guru di daerah terpencil. Misalnya dengan memberikan pelatihan yang dapat menambah keterampilan dan pengetahuan guru terutama dalam kegiatan belajar megajar. (http://parlemenmuda.org)

2 comments: